Selasa, 29 Maret 2016

Tanda-tanda akan turun imam mahdi ke dunia


SETIAP Muslim tentu mengetahui bahwa di kahir zaman kelak, kita akan mengalami masa kejayaan. Di mana sosok panglima pembela kebenaran, hadir atas dasar utusan dari Allah SWT untuk memberantas kekufuran. Ialah Al-Mahdi, gelar yang diberikan kepadanya di akhir zaman. Lalu, seperti apa ya tanda-tanda ketika Al-Mahdi muncul di muka bumi ini?

Banyaknya perselisihan dan kegoncangan/ gempa bumi.

Imam Mahdi muncul pada saat penduduk bumi sedang dilanda perselisihan, banyak peperangan dan kegoncangan, penuh dengan penganiayaan dan kezaliman.

Seperti sabda Rasulullah ﷺ, “Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan. Dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi mennukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata),” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Bintang berekor.

Munculnya bintang berekor atau yang biasa disebut komet merupakan tanda munculnya Al-Mahdi. Sebagaimana dikabarkan dalam manuskrip-manuskrip kuno, “Seorang pemuda dari Ka’bah Tuhan menguasai al-Arzh dan Al-Mujaddil dalam perang dunia yang mengerikan dengan seluruh musuh yang bergabung. Telah dekat keluarnya bersama bintang yang mempunyai api dan lidah api. Dan tandanya adalah kehncuran Irak yang mengenaskan dalam perang dunia yang mengerikan, dan pemuda Tuhan itu sudah hampir keluar. Bencana di seluruh penjuru dunia Arab…” (Cuplikan dari manuskrip karya Ibnu Waisha berjudul Hiyarah Ahl Az Zaman, ditulis pada abad ke-4 M, yang berhasil ditemukan di perpustakaan Dar al-Kutub al-Yunaniyah, dan berhasil dihimpun oleh M. Isa Dawud).

“Bintang yang mempunyai api dan lidah api” adalah komet besar yang gerakannya bisa disaksikan oleh penduduk bumi dengan mata biasa. Masa kemunculan komet tersebut bersamaan dengan masa kemunculan Al-Mahdi. Bisa bersamaan waktunya, bisa juga berselang beberapa hari atau bulan.

Dalam Taurat yang terdapat dalam perjanjian Lama/ Bibel kitab Ulangan (33: 1-3) disebutkan, … dan (Al-Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (jamaah haji); di sebelah kanan-Nya (di rukun Yamani; Yaman = Yamin = kanan) tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yavg kudus.”

Dalam teks tersebut terdapat kalimat tampak kepada mereka api yang menyala. Hal ini bisa diartikan menjadi dua pengertian. Yaitu, api yang muncul akibat perselisihan atau peperangan di Jazirah yang berakibat ladang atau kilang minyak hancur sehingga mengeluarkan gas yang berapi. Atau, bisa juga api yang tampak di langit berupa bintang berekor.

Dalam sumber-sumber manuskrip kuno yang lain disebutkan, “Sesudah munculnya bintang dengan ekor besar, penduduk Yaman memberikan baiat kepada seorang pemuda dari Baitul-Haram. Lalu pemuda itu menjadikan Yaman sebagai surga yang penuh kenikmatan.”

Dalam manuskrip yang lain disebutkan juga, “…Orang-orang Yahudi dikalahkan oleh pemimpin kaum muslimin, yakni Al-Mahdi, yang memiliki kekuatan besar, dan pasukannya bergerak dari Mekkah untuk melakukan penghancuran. Seluruh kekuasaannya diperoleh sesudah adanya ekor yang bercahaya. Kalimat yang tegas. Kekuasaannya meluas dari satu hari atas dataran yang jauh dan bagian barat Israel. Ia menguasai dunia dalam beberapa bulan dan tahun, dan menjadi khadam bagi semua orang yang menyaksikan kehidupannya.” []

Referensi: Armageddon Peperangan Akhir Zaman Menurut Al-Quran, Hadis, Taurat dan Injil/Karya: IR. Wisnu Sasongko, M.T/Penerbit: Gema Insani

Senin, 14 Desember 2015

INILAH IKTIKAD AHLUSSUNNAH WALJAMAAH

Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah atau yang dikenal dengan Tauhid Sifat 20 adalah Aqidah yang benar, bukan bid'ah, dalilnya ada ada dalam Al-Quran. Semoga Allah selalu menjadikan kita pengikut Ahlussunnah wal Jamaah, amin.

1 . Wujud

Dalilnya :
ان ربكم الله  الذى خلق السموات والارض       
Artinya: sesungguhnya Tuhan  kalian adalah Allah yang yang menciptakan langit dan bumi(Q.S.Al- A’raf : 54)

2. Qidam

Dalilnya :

هو الاول والاخر والظاهر والباطن وهو بكل شيئ عليم (الحديد 3)
Artinya :Dialah yang pertama dan yang akhir dan yang zahir dan yang batin , dan Ia maha mengetahui dengan segala sesuatu (Q.S Al-Hadid  3)

3. Baqa

Dalilnya :
كلّ شيئ هالك الاّ وجهه (القصاص : 88)
Artinya : Setiap sesuatu itu akan binasa kecuali Za tNYa (Q.S Al-Qishas : 88)

4. Mukhalafatuhu li Al-Hawadits

Dalilnya :

ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير (الشورى 11)
Artinya :Tidak ada satu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang maha mendengar dan maha melihat  (Q.S Asy-Syura 11)

5. Qiyamuhu bi Nafsihi

Dalilnya :

فإِنّ اللّه غنيّ عن العالمين
           Artinya : Sesungguh Allah SWT terkaya dari sekalian Alam. ( Q.S Ali Imran : 97 )
6. Wahdaniyah
Dalilnya :
قل هو الله أحد
Artinya : Katakanlah wahai Muhammad, Allah itu satu(Q.S Al-Ikhlas : 1 )
7. Qudrah
Dalilnya :
إِنّ اللّه على كل شيْء قدير
Artinya : Sesungguh Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu ( Q.S Al-Baqarah : 20 )
8. Iradah
Dalilnya :
       اذا أراد شئا أن يقول له كن فيكون (يس :82) 

Artinya: Apabila mengiradah Ia (Allah) akan sesuatu, Bahwa Ia berkata Jadi maka jadi ia (Q.S Yasin :82)

9. Ilmu
Dalilnya :
والله عليم حكيم

Artinya : Dan Allah Maha mengetahui dan Maha bijaksana.( Q.S An-Nisa : 26 )

10. Hayah

Dalilnya :

الله لااله الا هو الحي القيوم (البقرة : 255)
Artinya :Allah tiada Tuhan selainNya yang Maha hidup dan Maha kekal (Q.S Al-baqarah : 255)
11. Sama’

12. Bashar

Dalilnya :

انه هو السميع البصير (بنى اسرائيل :1)
Artinya :Sesungguhnya Allah Maha melihat lagi Maha mendengar ( Q.S Bani Israil : 1)

13 . Kalam

Dalilnya :

وكلم الله موسى تكليما

Artinya : Sungguh telah berkalam oleh Allah SWT dengan Nabi Musa AS. )Q.S An-Nisa : 164 )

14. Qadirun

15. Muridun

16. Alimun

17. Hayyun

18. Sami’un

19. Bashirun

20. Mutakallimun

Dalil no 14-20 itu sama dengan dalil no 7-13.
http://lbm.mudimesra.com/2015/09/dalil-naqli-sifat-20.html

Rabu, 09 Desember 2015

INSYA ALLAH INDONESIA AKAN TINGGAL NAMA

Sikap tamak dan rakus negara imperialis seperti Amerika Serikat, selalu ingin menguasai semua sumber daya alam di muka bumi ini. Perang di Timur Tengah, ketegangan di Asia Pasifik dan geger di benua Afrika, tak pernah lepas kaitan dengan peran Amerika Serikat. Semua itu dilakukan oleh Paman Sam guna mengangkangi sumber daya alam tersebut. 
Emas, mulai dari emas hitam (minyak) hingga emas murni dan bahan mineral lain, selalu menjadi incaran AS di setiap jengkal planet bumi ini. Kini cadangan emas dunia yang terbesar diketahui berada di Tambang Grassberg, Timika, Papua, Indonesia. Saat ini tambang tersebut dioperasikan oleh perusahaan tambang asal AS, Freeport.

Namun pada tahun 2021, Tambang Grassberg, bisa saja lepas dari genggaman Freeport dan Amerika Serikat. Jika pemerintah Republik Indonesia enggan memperpanjang kontrak karya Freeport yang sudah bercokol sejak 1967, bisa dipastikan AS akan kehilangan cadangan emas terbesar di dunia.

Republik Indonesia bisa dianggap menjadi penghalang. Untuk itu dibuatlah berbagai scenario agar cadangan emas di Tambang Grassberg tetap menjadi milik mereka. Jika RI tak mau memperpanjang kontrak karya Freeport, maka pilihan terbaik adalah membuat Papua merdeka.

Bagi AS akan lebih mudah mendikte negara baru bernama West Papua dibandingkan harus mengurusi keinginan Republik Indonesia. Jika tak ada aral melintang, AS merencanakan kemerdekaan Papua akan terwujud paling lama 2019. Bisa jadi lebih Cepat pada Desember 2016 tergantung situasi dan kondisi Jakarta.

HPN selaku Tokoh Intelijen Terkemuka RI, pada Prinsipnya menghendaki Referendum Nasional jika Papua ingin Merdeka. Pernyataan HPN itu berulang kali dimuat media sebagai tanggapan terhadap solusi tuntutan Papua Merdeka yang makin marak di dunia internasional.

Australia sebagai salah satu negara tetangga terdekat, dimana Organisasi Papua Merdeka memiliki akses terhadap pemerintahnya, sudah siap mendukung rencana kemerdekaan Papua. Salah satu bentuk kesiapan Australia mewujudkan Papua Merdeka adalah pemberian izin kepada AS untuk menambah Pasukan AS terutama US Marine di Darwin, Australia.

Pasukan Militer AS di Darwin semula hanya 250 personil, sekarang sudah puluhan ribu prajurit yang didominasi US Marine sebagai persiapan Papua Merdeka. Pernyataan Menlu AS, bahwa pasukan US Marine di Darwin akan ditingkatkan menjadi 67 ribu personil pada 2019 yang akan datang. Mereka akan menurunkan pasukan terdiri dari USAF, US Navy dan US Marine.

Semula, AS beralasan penempatan pasukan itu untuk mengimbangi pergerakan pasukan Cina di kepulauan Spratley, Pasifik Selatan. Namun tak dimungkiri jika sasaran mereka sebenarnya adalah Papua.

Masa Depan RI akan suram karena ada indikasi Papua Merdeka dan Pulau Jawa yang tenggelam dengan populasi manusia. Prediksi tentang NKRI dalam lima tahun ke depan memang menyeramkan jika rakyat dan pemerintah RI lengah.

Kemerdekaan Papua bukan kondisi Final. Setelah Papua, akan segera diikuti dengan Kemerdekaan Aceh yang didukung Turki, RRC dan Eropa (Swedia, Norwegia, dan negara skandinavia lainnya).

Turki dan Swedia sudah berkomitemen mendukung Kemerdekaan Aceh. Komitmen ini terkait jasa Aceh (cq. ZN ABD) membantu Konflik Swedia-Turki. Turki mendukung kemerdekaan Aceh juga terkait romantisme Kejayaan negara Islam masa lalu, Turki dan Aceh, yang mesra akan diwujudkan Kembali.

Cina bahkan sudah sepakat akan mendapat konsesi sebagai kontraktor utama Eksplorasi Migas di Seumelu, Aceh, yang cadangannya diperkiarakan mencapai 358 miliar barel, terbesar di Dunia.

Kemerdekaan Papua akan diikuti oleh Kemerdekaan Aceh. Rencana ini sudah disepakati Gubernur Aceh – PM Australia di Canberra medio 2014 lalu. NKRI bisa bubar..!

Bubarnya NKRI dan munculnya 5-6 negara baru di eks RI sesuai dengan tujuan “Clinton Programm’ 1998 lalu. Ingat selama Partai Demokrat berkuasa, RI akan diobok-obok oleh AS.

Negara ASEAN juga menerapkan Standar Ganda. Di satu pihak secara resmi menolak diinsintergasi RI tapi dibelakang mereka setuju dengan rencana itu. Hal ini biasa dalam dunia diplomatik.

RI yang besar dan kuat akan menjadi ancaman bagi negara-negara ASEAN lain. Mereka ingin RI dalam kondisi lemah dan terpecah-belah. Namun jangann sampai terjadi Gejolak Kawasan.

Memecah Indonesia menjadi 5-6 Negara Merdeka tanpa gejolak adalah PR terbesar RRC, AS, Eropa, Australia, Israel dan ASEAN. Apakah berhasil..?

Apakah konspirasi global berhasil memecah RI menjadi 5-6 negara baru yang berdaulat tanpa terjerumus dalam gejolak politik dan militer yang berdarah-darah? Atau bisa jadi RI akan terpecah-belah meniru nasib negara-negara Balkan dengan gejolak politik-militer yang memakan korban jiwa hampir satu juta Jiwa mati sia-sia?

Satu-satunya pilar kekuatan RI yang masih Solid adalah TNI. Pilar Utama Indonesia yang lain adalah Islam. Tapi Islam sudah dihancurkan, berantakan. Tak Solid lagi. Sementara Rakyat RI sudah tak jelas jiwa patriotisme dan nasionalismenya. Mati bersama Ideologi Pancasila akibat Reformasi Kebablasan & Media Fitnah Setan. Karakter Bangsa Indonesia kini acak kadut. Menuhankan materialisme, hedonisme dan liberalisme.

Otak Rakyat RI sudah dicuci habis media fitnah setan dan karakter bangsa Pancasilais agamis sudah dibunuh bersama dengan Pembunuhan Pancasila.

Sumber link: http://nasionalisme.net/2015/12/05/opertasi-xyz-papua-merdeka-ancaman-perpecahan-nkri-berawal-dari-freeport/.

Senin, 07 Desember 2015

isis bukan ahlussunnah waljamaah

Ini Pengakuan Putra Ramadhan Al-Buthi tentang Konflik Suriah

Red: Nasih Nasrullah
dok ICIS
Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi berbicara dalam Konferensi ke-4 ICIS
Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi berbicara dalam Konferensi ke-4 ICIS
REPUBLIKA.CO.ID, Dengan segala ekspresinya yang membuncah, sesekali mengusap air mata, Ketua Ikatan Ulama Suriah, Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi yang merupakan putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi ini, mengisahkan detik-detik akhir kematian ayahnya secara syahid tersebut di tangan kelompok radikalis.
Berbagai tudingan miring ditujukan kepada almarhum hingga pembakaran buku-bukunya. Padahal menurut Taufiq, sikap almarhum sangat netral dalam konflik Suriah. Tidak condong kepada salah satu pihak lantaran krisis yang melanda Suriah, tak terlepas dari konspirasi besar untuk menjatuhkan Suriah.”Ada agenda besar di balik berkobarnya fitnah di Suriah,” katanya.
Wartawan Republika Nashih Nashrullah, berkesempatan berbincang dengan anggota dewan penasehat Presiden Basyar al-Asad itu, di sela-sela kunjungannya ke Indonesia menghadiri Konferensi ke-4 International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Atas permintaannya, sejumlah perbincangan sengaja off the record. Berikut petikan perbincangannya:     

Apa sebenarnya yang terjadi pada detik-detik jelang kematian Ayah Anda, Syekh al-Buthi?
Pada 21 Maret 2013, usai shalat Maghrib seorang pemuda berusia 18 tahun-an datang masuk ke Masjid al-Iman, Damaskus, ia semula duduk di belakang dua menit, lalu beranjak mendekati posisi ayah saya yang sedang menyampaikan kajian tafsir. Jarak antara pemuda dengan posisi beliau duduk kira-kira 6 meter. Lalu meledakkan diri. Sebagian besar jamaah meninggal langsung jumlahnya 45 orang.
Total korban jiwa sebanyak 53 orang. Ledakan tak berdampak signifikan pada luka ayah saya, hanya luka ringan di bagian bibir. Bahan peledak C-4 itu di dalamnya terdapat potongan-potongan material kecil. Ledakkan begitu dahsyat, begitu tersadar, meski dalam kondisi berdarah-darah, Ahmad mencoba menolong kakeknya, tapi lukanya yang parah tak lagi mampu menopang dirinya sendiri. Ia terjatuh dan akhirnya syahid di rumah sakit.    
Melalui telepon, kami mendapat informasi, ayahanda saya hanya terluka di bagian kening dan kaki, tetapi Allah SWT berkehendak lain, sesampainya di RS, saya dikasihtahu, beliau telah wafat. Saya akhirnya melihat langsung jenazahnya, perasaan bercampur aduk, seolah tak percaya. Beliau seperti tertidur biasa. Mukanya putih, badannya masih hangat, bibirnya merah, saya cium keningnya. Saya tanya ke dokter bagaimana kondisi Ahmad? Dokter menjawab kritis, Ahmad akhirnya wafat.

Peristiwa tragis ini terjadi, apakah ada firasat sebelumnya?
Yang jelas, mereka menyadari al-Buthi yang telah menyingkap kebusukan di balik krisis Suriah ini, harus segara dihabisi. Beberapa pekan sebelum ayah wafat, kita menggelar pertemuan keluarga, dan beliau berkata,” Saya bermimpi, wallahu a’lam, apa maknanya, tapi saya berfirasat, ajal telah dekat.” Aksi teror sebetulnya tak membuat kami heran, kita sudah memperkirakan ini semua bakal terjadi, kami mengkhawatirkan ayah kami.
Pesan yang tersirat yaitu hendak mencoreng wajah Islam lewat sosok al-Buthi. Pekan pertama krisis Suriah, saat saya sedang berada di Brunei Darussalam, sebuah bom dijatuhkan di depan rumah kami, selanjutnya, sebuah bom pernah dilempar nyaris mengenai mobil saya, ini bukan kali pertama tetapi berulang.
Beberapa kali para pelaku juga menulis ancaman-ancaman dengan kata-kata kasar, menjijikkan, di tembok rumah kami. Begitulah mereka. Karena itu beliau menyarankan agar tidak pergi ke masjid, meski jarak rumah kami tak terlalu jauh karena akses menunju masjid tak lagi aman. Beberapa hari kemudian, Ayah saya kembali mengumpulkan keluarga, termasuk anak-anak saya.
Beliau meminta agar putraku yang tengah sakit, Mahmud, tak pergi merekam ceramah rutin beliau di Universitas al-Kuwait, dekat rumah. Namun, permintaan ini tak diiyakan, Mahmud dan Ahmad tetap berangkat untuk merekam episode ke-17 dari acara fi qadhaya as-sa’ah ma al-Buthi yang diasuh kakeknya tersebut. Ini adalah ceramah pamungkas. Beliau kata putraku, berbicara blak-blakan dan menyadari bahwa ajal telah dekat.
Sekembalinya dari agenda itu, Ahmad bercengkerama dan berpamitan dengan segenap keluarga, seakan hendak pergi jauh. Mendekati Maghrib, ia bergegas menuju rumah kakeknya seolah-olah ada janji. Keduanya lantas shalat Maghrib ke Masjid al-Iman. Sementara Mahmud tetap berada di rumah.
Usai shalat dia kaget mendapat kabar, ada ledakan besar di Masjid Imam. Ia bergegas menuju Masjid. Kita mencoba untuk tetap tenang dan mencari tahu apa yang sedang terjadi, meski kabar itu mengguncang perasaan kami. Kami menyusul menuju rumah sakit bersama keluarga, termasuk istri dari Ahmad. Hingga saya melihat langsung apa yang terjadi.

Lalu seperti apakah sebetulnya sikap almarhum terhadap krisis Suriah?
Terkait konflik Suriah, almarhum ayah saya, memiliki sikap yang dilandasi dengan kaidah syariat. Sikap tersebut tidak condong ke satu pihak, atau mendukung pihak lainnya, akan tetapi berpegangan pada dua hal, hukum syariat menentang ulil amri (pemerintah) merujuk hadis dan pendapat ulama terkait masalah ini. Dan kedua, fitnah ini adalah siasat pihak luar terutama Zionis yang menginginkan pertumpahan darah di Suriah juga kehancuran dan perpecahan negara ini.
Terungkap di hadapan kami, agenda besar memecahbelah Suriah secara sekterian dan sukuisme, hingga menjadi negara-negara kecil yang saling bersiteru. Kami punya buktinya. Posisi ini menempatkan alm ayah saya sangat netral, tidak memuji pemerintah tak pula mencelanya, justru menjelaskan hukum syari’inya dan memperingatkan dampak dari fitnah ini. Anda bisa simak sikap beliau dalam film dokumentasi pendek diyoutube dari awal krisis meletus hingga jelang hari syahidnya dengan judul “watsaiqi haula mauqi al-‘Allamah al-Buthi min al-Azmat as-Suriyah”.
Faktanya, ‘serangan’ bertubi-tubi ditujukan kepada beliau dari stasiun tv yang berpihak mengobarkan fitnah dan menjulukinya dengan beragam gelar, seperti ulama  pemerintah. Padahal begitu jelas, ayah saya tak pernah seharipun memuji Basyar al-Asad. Tiap bertemu Asad, Al-Buthi justru menasehati langsung, tidak menyanjung. Berbeda dengan ulama lainnya yang bermanis-manis ria di depan Assad, lalu mereka mengobarkan fitnah tatkala berada di belakang Sang Presiden itu. Intimadasi dan ancaman yang dialamatkan ke ayah saya pun bermunculan.

Apa sebenarnya yang tengah terjadi di negara Anda?
Konflik di negara kami bukan konflik sekterian dan agama, yang membenturkan antara Sunni dan Syiah, atau Muslim dan non-Muslim. Ada tiga target utama dari konflik yang melanda Suriah sekarang. Pertama menghancurkan Suriah, kedua, mendistorsi dan mencoreng wajah Islam di mata dunia, sebagai agama yang menyeramkan sekaligus menakutkan agar mereka menjauh dari risalah ini. Kita punya contoh bukti. Misalnya, perang Suriah sekarang faktanya tidak melibatkan sesama warga Suriah asli, sama sekali. Tetapi, konflik ini di-setting agar melibatkan warga sesama Suriah. Kita lihat sekarang ISIS, tak semuanya orang Suriah, begitu juga Jubha el-Nusra, mereka gabungan dari jihadis dari berbagai negara.
Apakah mereka datang hanya untuk Assad? Tidak. Sederhana saja, jika masalahnya adalah Assad, maka lihatlah yang terjadi di Libya, apakah saat Qaddafi berhasil dilengserkan dan dibunuh, masalah selesai? Tidak! Justru di sanalah permulaannya. Demikian juga, ketika Shadam Husein mati di tiang gantugan, Irak bebas masalah? Tidak. Mereka ingin Suriah porak poranda karena negara ini dianggap sulit ditaklukkan. Suriah hingga sekarang tak mau menyerahkan kehormatannya untuk mereka.

Apa bukti lain bila konflik Suriah ini adalah skenario besar?
Sekarang saya tunjukkan bukti lagi. Banyak sekali para jihadis yang berasal dari Prancis, Inggris, ratusan hingga ribuan berdatangan ke Suriah bersama dengan istri mereka bahkan melibatkan media dan beranggapan, bahwa pintu surga terbuka melalui Suriah. Mereka datang bukan tanpa sepengetahuan negara-negara Barat, jelas Barat tahu.
Mustahil intelijen mereka tak mampu mendeteksi gerak-gerak para jihadis itu. Kita punya rekaman bagaimana aktivitas jihadis itu. Lihat saja, bagaimana seorang jihadis membunuh tentara Suriah, mengeluarkan jantung lalu memakannya. Apa maksudnya? Tak lain menunjukkan ke Barat, ini lho potret seram Islam jika kalian memeluk agama ini, ujung-ujungnya akan seperti ini. Jadi, apa yang terjadi di Suriah sekarang, ialah mengatasnamakan Islam tetapi justru untuk ‘menyembelih’ agama ini.
Tetapi mereka melandasi doktrin mereka dengan agama?
Di titik ini, saya menyangsikan, keislaman mereka. Kalaupun Islam, mereka adalah kalangan yang tak mengerti hukum-hukum syariat. Islam masuk ke Eropa hanya kulitnya, permukaan saja. Dalam keyakinan para jihadis itu, pintu surga terbuka langsung di Suriah. Memang tidak semua termakan dengan propaganda negatif Islam itu, 20 persen mungkin bersikap bijak bahwa aksi teror di Suriah ini bukan wajah Islam, tapi 80 persen tak banya tahu.
Kondisi tersebut ternyata juga dimanfaatkan oleh Barat. Inilah tujuan ketiga dari krisis Suriah, yaitu menghabisi umat Islam di Eropa. Biarkan Muslim Eropa berjihad ke Suriah, ratusan bahkan ribuan, dan biar mereka meninggal di sana.  Ini pula tujuan ketika Barat membiarkan Muslim Eropa berjihad ke Afganistan dan Irak. Kita sudah dalam level target ketiga ini. Barat tak takut dengan Islam di timur, tetapi yang mereka takuti adalah kebangkitan Islam di Barat. Jika mereka takut Islam di Timur pasti mereka akan menutup jihadis sejak di imigrasi.

Mengapa sekali lagi ISIS dan para jihadis mendasari doktrin itu dengan agama?
Ideologi radikal dan ekstrem itu tak berdiri sendiri. Ada skenario besar di belakangnya. Saya tak perlu sebut, semua orang tahu. Anda bisa lihat sendiri, mengapa ISIS tak memerangi Israel, justru berperang dengan saudara sesama Islam? Dan lihatlah bagaimana bisa Jubha el-Nusra mendapatkan logistik bahkan hingga peralatan perang dari Israel? Rudal Hawn berasal dari Israel. Korban luka dari el-Nusra juga ternyata diobati di Israel.
Saya rasa, para jihadis itu tak sepenuhnya menyadari skenario besar ini.  Pemahaman Islam mereka hanya di permukaan. Buktinya, fatwa-fatwa yang mereka keluarkan sangat dangkal dan jauh dari prinsip Islam, seperti jihad nikah, atau penggunaan narkoba. Mereka bersembunyi di balik ayat-ayat perang, padahal jelas Rasulullah SAW tidaklah diutus kecuali menjadi rahmat bagi alam semesta.
ISIS merusak fasilitas umum, memutuskan listrik, menghancurkan stasiuan bahan bakar gas, mereka jual murah minyak mentah. Belum lagi cara mereka berlindung di balik warga sipil. Salah jika Suriah dituding justru yang menggunakan warga sipil sebagai benteng hidup, justru mereka. Tentara Suriah justru kini mendekati mereka head to head. Inilah bukti bahwa radikalisme dan ekstrime mereka berangkat dari doktrin omong kosong.

Di tengah kian memanasnya konflik Suriah saat ini, apakah Anda yakin krisis ini akan berakhir?
Dalam konteks Suriah, saya tidak melihat secara fisik. Saya hanya melihat prinsip-prinsip ketuhanan yang agung. Rasulullah SAW dalam hadis shahihnya mengatakan, bahwa Allah SWT akan menjaga Syam dan penduduknya. Kita sangat yakin itu. Suriah yang diprediksi jatuh dalam hitungan minggu atau paling banter bulan, ternyata alhamdulillah, memasuki tahun kelima, Allah masih melindungi negara kami.
Suriah hari ini bahkan lebih kuat dari kemarin. Oposisi di Damaskus, berislah. Beberapa wilayah juga kembali ke pangkuan Suriah. Jihadis di Gouta saling berperang sesama mereka. Kawasan barat daya hingga perbatasan Palestina, memang masih ada perang, tapi lumayan membaik juga demikian di Dar’a. Di wilayah Timur, seperti Ruqa, sebagian besar ISIS kabur.
Kendati demikian, kita tidak menafikan kesalahan sebagian dari kita. Tetapi, yang kita bicarakan adalah persoalan politik dan dinamika yang berkembang. Saya kembalikan lagi kepada tuntunan Alllah SWT dalam Alquran yang mengatakan  “Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”. (QS an-Nisaa [4]  79). Saya yakin, krisis ini akan berakhir di bawah kemenangan Suriah. Tetapi marilah kita berdoa agar para pendosa tidak menjadi penghalang kemenangan ini terwujud. Krisis ini adalah ujian dan pendidikan bagi kita.